Tahun
1978, Brian W. Kerninghan & Dennis M. Ritchie dari AT & T Laboratories
mengembangkan bahasa B menjadi bahasa C.
Bahasa B yang diciptakan oleh Ken Thompson sebenarnya merupakan pengembangan dari bahasa BCPL ( Basic Combined Programming Language ) yang diciptakan oleh Martin Richard.
Bahasa B yang diciptakan oleh Ken Thompson sebenarnya merupakan pengembangan dari bahasa BCPL ( Basic Combined Programming Language ) yang diciptakan oleh Martin Richard.
Sejak
tahun 1980, bahasa C banyak digunakan pemrogram di Eropa yang sebelumnya
menggunakan bahasa B dan BCPL. Dalam perkembangannya, bahasa C menjadi bahasa
paling populer diantara bahasa lainnya, seperti PASCAL, BASIC, FORTRAN.
Tahun
1989, dunia pemrograman C mengalami peristiwa penting dengan dikeluarkannya
standar bahasa C oleh American National
Standards Institute (ANSI). Bahasa C yang diciptakan Kerninghan &
Ritchie kemudian dikenal dengan nama ANSI C.
Mulai
awal tahun 1980, Bjarne Stroustrup dari AT & T Bell Laboratories mulai
mengembangkan bahasa C. Pada tahun 1985, lahirlah secara resmi bahasa baru
hasil pengembangan C yang dikenal dengan nama C++. Sebenarnya bahasa C++
mengalami dua tahap evolusi. C++ yang pertama, dirilis oleh AT&T
Laboratories, dinamakan cfront. C++
versi kuno ini hanya berupa kompiler yang menterjemahkan C++ menjadi bahasa C.
Pada
evolusi selanjutnya, Borland International Inc. mengembangkan kompiler C++
menjadi sebuah kompiler yang mampu mengubah C++ langsung menjadi bahasa mesin
(assembly). Sejak evolusi ini, mulai tahun 1990 C++ menjadi bahasa berorientasi
obyek yang digunakan oleh sebagian besar pemrogram professional.
Struktur Bahasa C++
Contoh 1 : Hasil :
// my first program in
C++ Hello
World!
#include
<iostream.h>
int
main ()
{
cout << "Hello World!";
return 0;
}
Sisi
kiri merupakan source code, yang
dapat diberi nama hiworld.cpp dan
sisi kanan adalah hasilnya setelah di-kompile dan di-eksekusi.
Program
diatas merupakan salah satu program paling sederhana dalam C++, tetapi dalam
program tersebut mengandung komponen dasar yang selalu ada pada setiap
pemrograman C++. Jika dilihat satu persatu :
// my first program in C++
Baris
ini adalah komentar. semua baris yang diawali dengan dua garis miring (//)
akan dianggap sebagai komentar dan tidak akan berpengaruh terhadap program.
Dapat digunakan oleh programmer untuk menyertakan penjelasan singkat atau
observasi yang terkait dengan program tersebut.
#include <iostream.h>
Kalimat
yang diawali dengan tanda (#)
adalah are preprocessor directive.
Bukan merupakan baris kode yang dieksekusi, tetapi indikasi untuk kompiler.
Dalam kasus ini kalimat #include
<iostream.h> memberitahukan
preprocessor kompiler untuk menyertakan header file standard iostream. File
spesifik ini juga termasuk library deklarasi standard I/O pada C++ dan file ini
disertakan karena fungsi-fungsinya akan digunakan nanti dalam program.
int main ()
Baris
ini mencocokan pada awal dari deklarasi
fungsi main. fungsi main
merupakan titik awal dimana seluruh program C++ akan mulai dieksekusi.
Diletakan diawal, ditengah atau diakhir program, isi dari fungsi main akan
selalu dieksekusi pertama kali. Pada dasarnya, seluruh program C++ memiliki
fungsi main.
main
diikuti oleh sepasang tanda kurung ()
karena merupakan fungsi. pada C++, semua fungsi diikuti oleh sepasang tanda
kurung () dimana, dapat
berisi argumen didalamnya. Isi dari fungsi main selanjutnya akan mengikuti,berupa deklarasi formal dan dituliskan
diantara kurung kurawal ({}),
seperti dalam contoh.
cout << "Hello
World";
Intruksi
ini merupakan hal yang paling penting dalam program contoh. cout
merupakan standard output stream dalam C++ (biasanya monitor). cout
dideklarasikan dalam header file iostream.h,
sehingga agar dapat digunakan maka file ini harus disertakan.
Perhatikan
setiap kalimat diakhiri dengan tanda semicolon (;).
Karakter ini menandakan akhir dari instruksi dan harus disertakan pada setiap
akhir instruksi pada program C++ manapun.
return 0;
Intruksi
return
menyebabkan fungsi main()
berakhir dan mengembalikan kode yang mengikuti instruksi tersebut, dalam kasus
ini 0. Ini merupakan
cara yang paling sering digunakan untuk mengakhiri program.
Tidak
semua baris pada program ini melakukan aksi. Ada baris yang hanya berisi komentar (diawali
//), baris yang berisi instruksi untuk preprocessor kompiler (Yang diawali #),kemudian
baris yang merupakan inisialisasi sebuah fungsi (dalam kasus ini, fungsi main)
dan baris yang berisi instruksi (seperti,
cout <<),
baris yang terakhir ini disertakan dalam blok yang dibatasi oleh kurung kurawal
({}) dari
fungsi main.
Struktur
program dapat dituliskan dalam bentuk yang lain agar lebih mudah dibaca, contoh
:
int
main ()
{
cout << " Hello World ";
return 0;
}
Atau
dapat juga dituliskan :
int main () { cout << " Hello
World "; return 0; }
Dalam
satu baris dan memiliki arti yang sama dengan program-program sebelumnya. pada
C++ pembatas antar instruksi ditandai dengan semicolon (;)
pada setiap akhir instruksi.
Contoh 2 :
Hasil :
// my second program in
C++ Hello
World! I'm a C++ program
#include
<iostream.h>
int
main ()
{
cout << "Hello World! ";
cout << "I'm a C++ program";
return 0;
}
Komentar
Komentar adalah bagian dari program yang
diabaikan oleh kompiler. Tidak melaksanakan aksi apapun. Mereka berguna untuk
memungkinkan para programmer untuk memasukan catatan atau deskripsi tambahan
mengenai program tersebut. C++ memiliki dua cara untuk menuliskan komentar :
// Komentar
baris
/* Komentar Blok */
/* Komentar Blok */
Komentar
baris, akan mengabaikan apapun mulai dari tanda (//) sampai akhir dari baris
yang sama. Komentar Blok, akan mengabaikan apapun yang berada diantara tanda /*
dan */.
Variabel, tipe data, konstanta
Untuk
dapat menulis program yang dapat membantu menjalankan tugas-tugas kita, kita
harus mengenal konsep dari variabel. Sebagai ilustrasi, ingat 2
buah angka, angka pertama adalah 5 dan angka kedua adalah 2. Selanjutnya
tambahkan 1 pada angka pertama kemudian hasilnya dikurangi angka kedua (dimana
hasil akhirnya adalah 4).
Seluruh proses ini dapat diekspresikan
dalam C++ dengan serangkaian instruksi sbb :
a
= 5;
b
= 2;
a
= a + 1;
result
= a - b;
Jelas ini merupakan satu contoh yang
sangat sederhana karena kita hanya menggunakan 2 nilai integer yang kecil,
tetapi komputer dapat menyimpan jutaan angka dalam waktu yang bersamaan dan
dapat melakukan operasi matematika yang rumit.
Karena
itu, kita dapat mendefinisikan variable sebagai bagian dari memory untuk
menyimpan nilai yang telah ditentukan. Setiap variable memerlukan identifier yang dapat membedakannya
dari variable yang lain, sebagai contoh dari kode diatas identifier variabelnya
adalah a, b
dan result,
tetapi kita dapat membuat nama untuk variabel selama masih merupakan identifier
yang benar.
Identifiers
Identifier
adalah untaian satu atau lebih huruf, angka, atau garis bawah ( _
). Panjang dari identifier, tidak terbatas, walaupun untuk beberapa kompiler
hanya 32 karakter pertama saja yang dibaca sebagai identifier (sisanya
diabaikan). Identifier harus selalu diawali dengan huruf atau garis bawah ( _
).
Ketentuan
lainnya yang harus diperhatikan dalam menentukan identifier adalah tidak boleh
menggunakan key word dari bahasa
C++. Diawah ini adalah key word dalam
C++ :
asm
|
auto
|
bool
|
break
|
case
|
catch
|
char
|
class
|
const
|
const_cast
|
continue
|
default
|
delete
|
do
|
double
|
dynamic_cast
|
else
|
enum
|
explicit
|
extern
|
false
|
float
|
for
|
friend
|
goto
|
if
|
inline
|
int
|
long
|
mutable
|
namespace
|
new
|
operator
|
private
|
protected
|
public
|
register
|
reinterpret_cast
|
return
|
short
|
signed
|
sizeof
|
static
|
static_cast
|
struct
|
switch
|
template
|
this
|
throw
|
true
|
try
|
typedef
|
typeid
|
typename
|
union
|
unsigned
|
using
|
virtual
|
void
|
volatile
|
wchar_t
|
Sebagai tambahan, represetasi alternatif
dari operator, tidak dapat digunakan sebagai identifier. Contoh :
and, and_eq, bitand, bitor, compl, not,
not_eq, or, or_eq, xor, xor_eq
catatan:
Bahasa C++ adalah bahasa yang "case
sensitive", ini berarti identifier yang dituliskan dengan huruf kapital
akan dianggap berbeda dengan identifier yang sama tetapi dituliskan dengan
huruf kecil, sabagai contoh : variabel
RESULT
tidak sama dengan variable result
ataupun variabel Result.
Tipe Data
Tipe
data yang ada pada C++, berikut nilai kisaran yang dapat direpresentasikan :
DATA TYPES
Name
|
Bytes*
|
Description
|
Range*
|
char
|
1
|
character
or integer 8 bits length.
|
signed:
-128 to 127
unsigned:
0 to 255
|
short
|
2
|
integer
16 bits length.
|
signed:
-32768 to 32767
unsigned: 0 to 65535 |
long
|
4
|
integer
32 bits length.
|
signed:-2147483648
to 2147483647
unsigned: 0 to 4294967295 |
int
|
*
|
Integer.
Its length traditionally depends on the length of the system's Word type, thus in MSDOS it is 16 bits
long, whereas in 32 bit systems (like Windows 9x/2000/NT and systems that
work under protected mode in x86 systems) it is 32 bits long (4 bytes).
|
See
short, long
|
float
|
4
|
floating
point number.
|
3.4e
+ / - 38 (7 digits)
|
double
|
8
|
double
precision floating point number.
|
1.7e
+ / - 308 (15 digits)
|
long double
|
10
|
long
double precision floating point number.
|
1.2e
+ / - 4932 (19 digits)
|
bool
|
1
|
Boolean
value. It can take one of two values: true or false
NOTE: this is a type recently added by the ANSI-C++ standard. Not all
compilers support it. Consult section bool type for compatibility
information.
|
true or false
|
wchar_t
|
2
|
Wide
character. It is designed as a type to store international characters of a
two-byte character set. NOTE: this is a type recently added by the ANSI-C++
standard. Not all compilers support it.
|
wide
characters
|
Deklarasi variabel
Untuk
menggunakan variabel pada C++, kita harus mendeklarasikan tipe data yang akan
digunakan. Sintaks penulisan deklarasi variabel adalah dengan menuliskan tipe
data yang akan digunakan diikuti dengan identifier yang benar, contoh :
int a;
float mynumber;
float mynumber;
Jika akan menggunakan tipe data yang sama
untuk beberapa identifier maka dapata dituliskan dengan menggunakan tanda koma,
contoh :
int a,
b, c;
Tipe
data integer (char,
short,
long dan int)
dapat berupa signed atau unsigned tergantung dari kisaran nilai yang akan
direpresentasikan. Dilakukan dengan menyertakan keyword signed
atau unsigned
sebelum tipe data, contoh :
unsigned
short NumberOfSons;
signed int MyAccountBalance;
signed int MyAccountBalance;
Jika
tidak dituliskan, maka akan dianggap sebagai signed.
Contoh 3 :
Hasil :
// operating with variables
#include <iostream.h> 4
int main ()
{
// declaring variables:
int a, b;
int result;
// process:
a = 5;
b = 2;
a = a + 1;
result = a - b;
Inisialisasi Variabel
Ketika
mendeklarasikan variabel local, kita dapat memberikan nilai tertentu. Sintaks
penulisan sbb :
type identifier = initial_value ;
Misalkan
kita akan mendeklarasikan variabel int
dengan nama a yang bernilai 0,
maka dapat dituliskan :
int a =
0;
Atau dengan cara lainnya, yaitu menyertakan nilai yang akan
diberikan dalam tanda ():
type identifier (initial_value) ;
Contoh
:
int a
(0);
Lingkup Variabel
Pada
C++, kita dapat mendeklarasikan variable dibagian mana saja dari program,
bahkan diantara 2 kalimat perintah.
variabel Global
dapat digunakan untuk setiap bagian dari program,
maupun fungsi, walaupun dideklarasikan diakhir program.
Lingkup
dari variable local terbatas. Hanya
berlaku dimana variable tersebut dideklarasikan. Jika dideklarasikan diawal
fungsi (seperti dalam main)
maka lingkup dari variable tersebut adalah untuk seluruh fungsi main.
Seperti contoh diatas, jika terdapat fungsi lain yang ditambahkan pada main(), maka variable local yang dideklarasikan dalam
main tidak dapat
digunakan pada fungsi lainnya dan sebaliknya.
Pada C++, lingkup variable local ditandai dengan blok dimana variable tersebut dideklarasikan ( blok tersebut adalah sekumpulan instruksi dalam kurung kurawal {} ). Jika dideklarasikan dalam fungsi tersebut, maka akan berlaku sebagai variable dalam fungsi tersebut, jika dideklarasikan dalam sebuah perulangan, maka hanya berlaku dalam perulangan tersebut, dan seterusnya.
Konstanta : Literals.
Konstanta
adalah ekspresi dengan nilai yang tetap. Terbagi dalam Nilai Integer, Nilai Floating-Point, Karakter and String.
Nilai Integer
Merupakan
nilai konstanta numerik yang meng-identifikasikan nilai integer decimal. Karena
merupakan nilai numeric, maka tidak memerlukan tanda kutip (")
maupun karakter khusus lainnya. Contoh :
1776
707
-273
707
-273
C++
memungkinkan kita untuk mempergunakan nilai oktal (base 8) dan heksadesimal
(base 16). Jika menggunakan octal maka harus diawali dengan karakter 0
(karakter nol), dan untuk heksadesimal diawali dengan karakter 0x
(nol, x). Contoh :
75 // decimal
0113 // octal
0x4b // hexadecimal
Dari contoh diatas, seluruhnya
merepresentasikan nilai yang sama : 75.
Nilai Floating Point
Merepresentasikan
nilai desimal dan/atau eksponen, termasuk titik desimal dan karakter e
(Yang merepresentasikan “dikali 10 pangkat n” , dimana n merupakan nilai
integer) atau keduanya. Contoh :
3.14159 // 3.14159
6.02e23 // 6.02 x 1023
1.6e-19 // 1.6 x 10-19
3.0 // 3.0
Karakter dan String
Merupakan
konstanta non-numerik, Contoh :
'z'
'p'
"Hello world"
"How do you do?"
'p'
"Hello world"
"How do you do?"
Untuk
karakter tunggal dituliskan diantara kutip tunggal (')
dan untuk untaian beberapa karakter, dituliskan diantara kutip ganda (").
Konstanta
karakter dan string memiliki beberapa hal khusus, seperti escape codes.
\n
|
newline
|
\r
|
carriage return
|
\t
|
tabulation
|
\v
|
vertical tabulation
|
\b
|
backspace
|
\f
|
page feed
|
\a
|
alert (beep)
|
\'
|
single quotes (')
|
\"
|
double quotes (")
|
\?
|
question (?)
|
\\
|
inverted slash (\)
|
Contoh :
'\n'
'\t'
"Left \t Right"
"one\ntwo\nthree"
'\t'
"Left \t Right"
"one\ntwo\nthree"
Sebagai
tambahan, kita dapat menuliskan karakter apapun dengan menuliskan yang
diikuti dengan kode ASCII, mengekspresikan sebagai octal (contoh,
\23 atau \40) maupun heksadesimal (contoh,
\x20 atau \x4A).
Konstanta Define (#define)
Kita
dapat mendefinisikan sendiri nama untuk konstanta yang akan kita pergunakan,
dengan menggunakan preprocessor directive #define.
Dengan format :
#define identifier
value
Contoh :
#define
PI 3.14159265
#define NEWLINE '\n'
#define WIDTH 100
#define NEWLINE '\n'
#define WIDTH 100
Setelah didefinisikan seperti diatas,
maka kita dapat menggunakannya pada seluruh program yang kita buat, contoh :
circle
= 2 * PI * r;
cout << NEWLINE;
cout << NEWLINE;
Pada
dasarnya, yang dilakukan oleh kompiler ketika membaca #define
adalah menggantikan literal yang ada (dalam contoh, PI,
NEWLINE
atau WIDTH)
dengan nilai yang telah ditetapkan (3.14159265,
'\n' dan 100).
#define bukan merupakan instruksi, oleh sebab itu tidak diakhiri dengan tanda
semicolon (;).
Deklarasi
Konstanta (const)
Dengan
prefix const
kita dapat mendeklarasikan konstanta dengan tipe yang spesifik seperti yang
kita inginkan. contoh :
const
int width = 100;
const char tab = '\t';
const zip = 12440;
const char tab = '\t';
const zip = 12440;
Jika
tipe data tidak disebutkan, maka kompiler akan meng-asumsikan sebagai int.
Operator
Operator-operator
yang disediakan C++ berupa keyword atau karakter khusus.
Operator-operator ini cukup penting untuk diketahui karena merupakan salah satu
dasar bahasa C++.
Assignation (=).
Operator assignation digunakan
untuk memberikan nilai ke suatu variable.
a = 5;
Memberikan
nilai integer 5 ke variabel a. Sisi kiri dari operator disebut lvalue
(left value) dan sisi kanan disebut rvalue (right value). lvalue
harus selalu berupa variabeldan sisi kanan dapat berupa konstanta, variabel, hasil dari suatu operasi
atau kombinasi dari semuanya.
Contoh :
int a, b; // a:? b:?
a = 10; // a:10 b:?
b = 4; // a:10 b:4
a = b; // a:4 b:4
b = 7; // a:4 b:7
Hasil
dari contoh diatas, a
bernilai 4
dan b
bernilai 7.
Contoh :
a = 2 + (b = 5);
equivalen
dengan :
b = 5;
a = 2 + b;
a = 2 + b;
Arithmetic operators ( +, -, *, /, % )
+
|
addition
|
-
|
subtraction
|
*
|
multiplication
|
/
|
division
|
%
|
module
|
Compound assignation operators
(+=, -=, *=, /=, %=, >>=, <<=,
&=, ^=, |=)
contoh :
value += increase;
equivalen dengan value
= value + increase;
a -= 5; equivalen dengan a = a - 5;
a /= b; equivalen dengan a = a / b;
price *= units + 1; equivalen dengan price = price * (units + 1);
a -= 5; equivalen dengan a = a - 5;
a /= b; equivalen dengan a = a / b;
price *= units + 1; equivalen dengan price = price * (units + 1);
Increase (++) and decrease (--).
Contoh :
a++;
a+=1;
a=a+1;
a+=1;
a=a+1;
Contoh
diatas adalah equivalen secara fungsional. Nilai a dikurangi 1.
Operator
Increase dan Decrease dapat digunakan sebagai prefix atau suffix.
Dengan kata lain dapat dituliskan sebelum identifier variabel (++a)
atau sesudahnya (a++).
operator increase yang digunakan sebagai prefix (++a),
Perbedaannya terlihat pada tabel dibawah ini :
Example 1
|
Example 2
|
B=3;
A=++B; // A is 4, B is 4 |
B=3;
A=B++; // A is 3, B is 4 |
Pada
contoh 1, B
ditambahkan sebelum nilainya diberikan ke A. Sedangkan
contoh 2, Nilai B
diberikan terlebih dahulu ke A dan
B
ditambahkan kemudian.
Relational operators ( ==, !=, >, <, >=, <= )
Untuk mengevaluasi antara 2 ekspresi,
dapat digunakan operator Relasional. Hasil dari operator ini adalah nilai bool yaitu hanya berupa true atau false, atau dapat juga dalam nilai int, 0
untuk mereprensentasikan "false" dan 1 untuk merepresentasikan "true". Operator-operator relasional pada C++ :
==
|
Equal
|
!=
|
Different
|
>
|
Greater than
|
<
|
Less than
|
>=
|
Greater or equal than
|
<=
|
Less or equal than
|
Contoh :
(7 == 5)
|
would return false.
|
(5 >
4)
|
would return true.
|
(3 != 2)
|
would return true.
|
(6 >=
6)
|
would return true.
|
(5 <
5)
|
would return false.
|
Contoh,
misalkan a=2, b=3
dan c=6 :
(a == 5)
|
would return false.
|
(a*b
>= c)
|
would return true
since (2*3 >= 6) is it.
|
(b+4 >
a*c)
|
would return false
since (3+4 > 2*6) is it.
|
((b=2) == a)
|
would return true.
|
Logic operators ( !, &&, || ).
Operator
! equivalen dengan operasi boolean NOT, hanya mempunyai 1 operand, berguna
untuk membalikkan nilai dari operand yang bersangkutan. Contoh :
!(5 == 5)
|
returns false because the
expression at its right (5
== 5) would be true.
|
!(6 <=
4)
|
returns true because (6 <= 4)
would be false.
|
!true
|
returns false.
|
!false
|
returns true.
|
operator
Logika &&
dan ||
digunakan untuk mengevaluasi 2 ekspresi dan menghasilkan 1 nilai akhir.
mempunyai arti yang sama dengan operator logika Boolean AND dan OR.
Contoh :
First
Operand a |
Second
Operand b |
result
a && b |
result
a || b |
true
|
true
|
true
|
true
|
true
|
false
|
false
|
true
|
false
|
true
|
false
|
true
|
false
|
false
|
false
|
false
|
Contoh :
( (5 == 5) && (3 > 6) ) returns false ( true
&& false ).
( (5 == 5) || (3 > 6)) returns true ( true || false ).
( (5 == 5) || (3 > 6)) returns true ( true || false ).
Conditional operator ( ? ).
operator
kondisional mengevaluasi ekspresi dan memberikan hasil tergantung dari hasil
evaluasi (true atau false). Sintaks :
condition ? result1 : result2
Jika
kondisi true
maka akan menghasilkan result1,
jika tidak akan menghasilkan result2.
7==5 ? 4 : 3
|
returns 3 since 7 is
not equal to 5.
|
7==5+2 ? 4 : 3
|
returns 4 since 7 is
equal to 5+2.
|
5>3 ? a : b
|
returns a, since
5 is greater than 3.
|
a>b ? a : b
|
returns the greater one, a or b.
|
Bitwise Operators ( &, |, ^, ~, <<, >> ).
Operator
Bitwise memodifikasi variabel menurut bit yang merepresentasikan nilai yang
disimpan, atau dengan kata lain dalam representasi binary.
op
|
asm
|
Description
|
&
|
AND
|
Logical AND
|
|
|
OR
|
Logical OR
|
^
|
XOR
|
Logical exclusive OR
|
~
|
NOT
|
Complement to one (bit inversion)
|
<<
|
SHL
|
Shift Left
|
>>
|
SHR
|
Shift Right
|
Explicit type casting operators
Type
casting operators memungkinkan untuk mengkonversikan tipe data yang sudah
diberikan ke tipe data yang lain. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan dalam C++, yang paling popular yaitu tipe
baru dituliskan dalam tanda kurung () contoh:
int i;
float f = 3.14;
i = (int) f;
float f = 3.14;
i = (int) f;
Contoh
diatas, mengkonversikan nilai 3.14 menjadi nilai integer (3).
Type casting operator yang
digunakan (int).
Cara lainnya :
i = int ( f );
sizeof()
Operator
ini menerma 1 parameter, dapat berupa type variabel atau variabel itu sendiri
dan mengembalikan ukurannya type atau object tersebut dalam bytes :
a = sizeof (char);
Contoh
diatas akan memberikan nilai 1ke a karena char
adalah tipe data dengan panjang 1 byte. Nilai yang diberikan oleh sizeof
bersifat konstsn constant.
Prioritas pada operator
Contoh :
a = 5 + 7 % 2
Jawaban
dari contoh diatas adalah 6.
Dibawah ini adalah prioritas operator dari tinggi ke rendah :
Priority
|
Operator
|
Description
|
Associativity
|
1
|
::
|
scope
|
Left
|
2
|
() [ ] ->
. sizeof
|
Left
|
|
3
|
++ --
|
increment/decrement
|
Right
|
~
|
Complement to one (bitwise)
|
||
!
|
unary NOT
|
||
& *
|
Reference and Dereference (pointers)
|
||
(type)
|
Type casting
|
||
+ -
|
Unary less sign
|
||
4
|
* / %
|
arithmetical operations
|
Left
|
5
|
+ -
|
arithmetical operations
|
Left
|
6
|
<<
>>
|
bit shifting (bitwise)
|
Left
|
7
|
< <=
> >=
|
Relational operators
|
Left
|
8
|
== !=
|
Relational operators
|
Left
|
9
|
& ^ |
|
Bitwise operators
|
Left
|
10
|
&&
||
|
Logic operators
|
Left
|
11
|
?:
|
Conditional
|
Right
|
12
|
= += -= *=
/= %=
>>= <<= &= ^= |= |
Assignation
|
Right
|
13
|
,
|
Comma, Separator
|
Left
|
Komunikasi melalui console
Console
merupakan interface dasar pada computers, biasanya berupa keyboard dan monitor.
Keyboard merupakan alat input standar dan monitor adalah alat output
standar. Dalam library iostream C++ , standard operasi input dan output
untuk pemrograman didukung oleh 2 data streams: cin untuk input dan cout
untuk output. Juga, cerr
dan clog
sebagai tambahan untuk output streams yang di desain khusus untuk menampilkan error
messages. Dapat diarahkan langsung ke standard output maupun ke log file.
Biasanya
cout
(standard output stream) ditujukan untuk monitor dan cin
(standard input stream) ditujukan untuk keyboard. Dengan menggunakan dua
streams ini, maka kita dapat berinteraksi dengan user dengan menampilkan
messages pada monitor dan menerima input dari keyboard.
Output (cout)
Penggunaan cout
stream dhubungkan dengan operator overloaded
<<
(Sepasang tanda "less than").
Contoh :
cout << "Output sentence"; // prints Output sentence on screen
cout << 120; // prints number 120 on screen
cout << x; // prints the content of variable x on screen
Operator
<<
dikenal sebagai insertion operator, dimana berfungsi untuk menginput
data yang mengikutinya. Jika berupa string, maka harus diapit dengan kutip ganda
("),
sehingga membedakannya dari variable. Contoh :
cout << "Hello"; // prints Hello on screen
cout << Hello; // prints the content of Hello variable on screen
Operator
insertion (<<)
dapat digunakan lebih dari 1 kali dalam kalimat yang sama, Contoh :
cout << "Hello, " << "I am " << "a C++ sentence";
Contoh
diatas akan menampilkan Hello, I am a C++ sentence
pada layar monitor. Manfaat dari pengulangan penggunaan operator insertion (<<)
adalah untuk menampilkan kombinasi dari satu variabel dan konstanta atau lebih,
contoh :
cout << "Hello, I am " << age << " years old and my zipcode is " << zipcode;
Misalkan variable
age = 24 dan variable zipcode = 90064 maka output yang dihasilkan :
Hello, I am 24 years old and my zipcode is 90064
Contoh :
cout << "First sentence.\n ";
cout << "Second sentence.\nThird sentence.";
cout << "Second sentence.\nThird sentence.";
Output :
First sentence.
Second sentence.
Third sentence.
Second sentence.
Third sentence.
Selain
dengan karakter new-line, dapat juga menggunakan manipulator endl, contoh :
cout << "First sentence." <<
endl;
cout << "Second sentence." << endl;
cout << "Second sentence." << endl;
Output :
First sentence.
Second sentence.
Second sentence.
Input (cin).
Menangani
standard input pada C++ dengan menambahkan overloaded operator extraction
(>>)
pada cin
stream. Harus diikuti bengan variable yang akan menyimpan data. Contoh :
int age;
cin >> age;
cin >> age;
Contoh
diatas mendeklarasikan variabel age dengan tipe int dan menunggu input dari
cin
(keyborad) untuk disimpan di variabel age.
cin akan memproses
input dari keyboard sekali saja dan tombol ENTER harus ditekan.
// i/o example
#include <iostream.h>
int main ()
{
int i;
cout << "Please enter an integer value: ";
cin >> i;
cout << "The value you entered is " << i;
cout << " and its double is " << i*2 << ".\n";
return 0;
}
Output :
Please
enter an integer value: 702
The value you entered is 702 and its double is 1404.
The value you entered is 702 and its double is 1404.
cin juga dapat
digunakan untuk lebih dari satu input :
cin >> a >> b;
Equivalen dengan :
cin >> a;
cin >> b;
cin >> b;
Dalam
hal ini data yang di input harus 2, satu untuk variabel a
dan lainnya untuk variabel b yang penulisannya dipisahkan dengan : spasi, tabular atau newline.
Struktur Kontrol
Sebuah program biasanya tidak terbatas
hanya pada intruksi yang terurut saja, tetapi juga memungkinkan terjadinya
percabangan, perulangan dan pengambilan keputusan. Untuk mengatasi kebutuhan
itu C++ menyediakan struktur kontrol yang dapat menangani hal-hal tersebut.
Untuk
membahas hal tersebut diatas, akan ditemui istilah block of instructions.
Blok instruksi adalah sekumpulan instruksi yang dibatasi dengan tanda semicolon
(;)
tetapi dikelompokan dalam satu blok yang dibatasi dengan kurung kurawal { }.
Struktur Kondisional : if and else
Digunakan untuk mengeksekusi sebuah atau
satu blok instruksi jika kondisi terpenuhi, sintaks:
if (condition) statement
condition
merupakan ekspresi yang dievaluasi. Jika kondisi bernilai true,
maka statement
akan dijalankan. Jika false, maka statement
akan diabaikan dan program menjalankan instruksi selanjutnya.
Contoh,
Akan tercetak x is 100
jika nilai yang disimpan pada variable x adalah 100:
if (x == 100)
cout << "x is 100";
cout << "x is 100";
Jika
ada lebih dari satu instruksi yang akan dijalankan maka harus dibuat dalam blok
instruksi dengan menggunakan tanda kurung kurawal { }:
if (x == 100)
{
cout << "x is ";
cout << x;
}
{
cout << "x is ";
cout << x;
}
Dapat
juga menggunakan keyword else, jika kondisi tidak terpenuhi.
Penulisannya digabungkan dengan if :
if (condition) statement1 else statement2
Contoh :
if (x == 100)
cout << "x is 100";
else
cout << "x is not 100";
cout << "x is 100";
else
cout << "x is not 100";
Akan
tercetak x is 100
jika nilai x adalah 100, jika tidak akan tercetak x is not 100.
Contoh :
if (x > 0)
cout << "x is positive";
else if (x < 0)
cout << "x is negative";
else
cout << "x is 0";
cout << "x is positive";
else if (x < 0)
cout << "x is negative";
else
cout << "x is 0";
Struktur perulangan (loops)
Loops
merupakan perulangan statement dengan jumlah tertentu jika kondisi
terpenuhi.
The while loop.
Sintaks :
while (expression) statement
Fungsi
dari statement diatas adalah mengulang statement
jika expression
bernilai true.
Contoh :
// custom countdown using while
#include <iostream.h>
int main ()
{
int n;
cout << "Enter the starting number > ";
cin >> n;
while (n>0) {
cout << n << ", ";
--n;
}
cout << "FIRE!";
return 0;
}
Output :
Enter the starting number > 8
8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, FIRE!
Algoritma
program dimulai dari main
:
1.
User meng-input nilai untuk n.
2.
Instrukti while mengevaluasi apakah (n>0).
Ada dua
kemungkinan :
true:
meng-eksekusi statement (step 3,)
false:
melompati statement. lanjut ke step 5..
3.Mengeksekusi
statement : cout << n << ", ";
--n;
(Menampilkan
n
di layar dan mengurangi n dengan 1).
4.
Akhir dari blok. kembali ke step 2.
5.
lanjut menuju program setelah blok. Cetak :
FIRE! dan program berakhir.
The do-while loop.
Format:
do statement while (condition);
Secara
fungsional, hampir sama dengan while loop, hanya saja condition
dalam do-while dievaluasi setelah eksekusi statement
, dengan kata lain, sedikitnya satu kali eksekusi statement
walaupun kondisi tidak terpenuhi. Contoh :
// number echoer
#include <iostream.h>
int main ()
{
unsigned long n;
do {
cout << "Enter number (0 to end): ";
cin >> n;
cout << "You entered: " << n << "\n";
} while (n != 0);
return 0;
}
Output :
Enter number (0 to end): 12345
You entered: 12345
Enter number (0 to end): 160277
You entered: 160277
Enter number (0 to end): 0
You entered: 0
The for loop.
Format :
for (initialization; condition; increase) statement;
Fungsinya
akan mengulang statement
jika condition
bernilai benar. Sama seperti while loop., hanya saja for
memungkinkan untuk memberikan instruksi initialization
dan intruksi increase, sehingga dapat menampilkan loop dengan counter.
Algoritma
perulangan for :
- initialization, digunakan untuk memberikan nilai awal untuk variable counter. Dieksekusi hanya sekali.
- condition, Dievaluasi, jika bernilai true maka loop berlanjut, sebaliknya loop berhenti dan statement diabaikan
- statement, dieksekusi, bisa berupa instruksi tunggal maupun blok instruksi (dalam tanda { } ).
- increase, dieksekusi kemudian algoritma kembali ke step 2.
Contoh :
// countdown using a for loop
#include <iostream.h>
int main ()
{
for (int n=10; n>0; n--) {
cout << n << ", ";
}
cout << "FIRE!";
return 0;
}
Output :
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, FIRE!
Initialization
dan increase
bersifat optional. Sehingga dapat
dituliskan : for
(;n<10;) untuk for tanpa initialization
dan increase;
atau for (;n<10;n++)
untuk for dengan increase
tetapi tanpa initialization.
Dengan operator koma (,)
kita dapat mendeklarasikan lebih dari satu instruksi pada bagian manapun
termasuk dalam loop for,
contoh :
for ( n=0, i=100 ; n!=i ; n++, i-- )
{
// whatever here...
}
Loop
diatas akan meng-eksekusi sebanyak 50 kali :
nilai awal n
= 0
dan i
= 100,
dengan kondisi (n!=i)
(yaitu n
tidak sama dengan i).
Karena n
mengalami penambahan 1 dan i mengalami pengurangan 1, maka kondisi loop
akan salah setelah loop yang ke-50, yaitu ketika n
dan i
bernilai 50.
Kontrol Percabangan (Bifurcation) dan
Lompatan (jumps)
Instruksi break
Dengan
menggunakan instruksi break, program akan keluar dari loop walaupun
kondisi untuk berakhirnya loop belum terpenuhi. Dapat digunakan untuk
mengakhiri infinite loop, atau untuk menyebabkan loop selesai sebelum
saatnya, contoh :
// break loop example
#include <iostream.h>
int main ()
{
int n;
for (n=10; n>0; n--) {
cout << n << ", ";
if (n==3)
{
cout << "countdown aborted!";
break;
}
}
return 0;
}
Output :
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, countdown aborted!
Instruksi continue
Instruksi
continue menyebabkan program akan melewati instruksi selanjutnya hingga
akhir blok dalam loop. Atau dengan kata lain langsung melompat ke iterasi
selanjutny. Contoh berikut akan melewati angka 5 dalam hitungan mundur :
// break loop example
#include <iostream.h>
int main ()
{
for (int n=10; n>0; n--) {
if (n==5) continue;
cout << n << ", ";
}
cout << "FIRE!";
return 0;
}
Output :
10, 9, 8, 7, 6, 4, 3, 2, 1, FIRE!
Instruksi goto
Menyebabkan
lompatan dalam program. Tujuan dari lompatan diidentifikasikan dengan label,
yang berisikan argumen-argumen. penulisan label diikuti dengan tanda colon (:). Contoh
:
// goto loop example
#include <iostream.h>
int main ()
{
int n=10;
loop:
cout << n << ", ";
n--;
if (n>0) goto loop;
cout << "FIRE!";
return 0;
}
Output :
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, FIRE!
Struktur Seleksi : switch.
Instruksi
switch digunakan untuk membandingkan beberapa nilai konstan yang mungkin
untuk sebuah ekspresi, hampir sama dengan if dan else if. Bentuk
umumnya :
switch (expression) {
case constant1:
block of instructions 1
break;
case constant2:
block of instructions 2
break;
.
.
.
default:
default block of instructions
}
case constant1:
block of instructions 1
break;
case constant2:
block of instructions 2
break;
.
.
.
default:
default block of instructions
}
switch
meng-evaluasi expression
dan memeriksa apakah equivalen dengan constant1,
jika ya, maka akan meng-eksekusi block of instructions 1
sampai terbaca keyword break, kemudian program akan lompat ke akhir dari
stuktur selektif switch.
Jika expression tidak sama dengan constant1, maka akan diperiksa apakah expression equivalen dengan constant2. jika ya, maka akan dieksekusi block of instructions 2 sampai terbaca break. Begitu seterusnya, jika tidak ada satupun konstanta yang sesuai maka akan mengeksekusi default:
contoh :
switch example
switch (x) {
case 1:
cout << "x is 1";
break;
case 2:
cout << "x is 2";
break;
default:
cout << "value of x unknown";
}
if-else equivalent
if (x == 1) {
cout << "x is 1";
}
else if (x == 2) {
cout << "x is 2";
}
else {
cout << "value of x unknown";
}
Function
Function
adalah satu blok instruksi yang dieksekusi ketika dipanggil dari bagian lain
dalam suatu program. Format dari function :
type name ( argument1, argument2, ...) statement
Dimana :
- type, adalah tipe dari data yang akan dikembalikan/dihasilkan oleh function.
- name, adalah nama yang memungkinkan kita memanggil function.
- arguments (dispesifikasikan sesuai kebutuhan). Setiap argumen terdiri dari tipe data diikuti identifier, seperti deklarasi variable (contoh, int x) dan berfungsi dalam function seperti variable lainnya. Juga dapat melakukan passing parameters ke function itu ketika dipanggil. Parameter yang berbeda dipisahkan dengan koma.
- statement, merupakan bagian badan suatu function. Dapat berupa instruksi tunggal maupun satu blok instruksi yang dituliskan diantara kurung kurawal {}.
// function example The result is 8
#include <iostream.h>
int addition (int a, int b)
{
int r;
r=a+b;
return (r);
}
int main ()
{
int z;
z = addition (5,3);
cout << "The result is " << z;
return 0;
}
Program
diatas, ketika dieksekusi akan mulai dari fungsi main.
main
function memulai dengan deklarasi variabel z dengan tipe int.
Setelah itu instruksi pemanggilan fungsi addition.
Jika diperhatikan, ada kesamaan antara sruktur pemanggilan dengan deklarasi
fungsi itu sendiri, perhatikan contoh dibawah ini :
Instruksi
pemanggilan dalam fungsi main
untuk fungsi addition, memberikan 2 nilai :
5
dan 3 mengacu ke parameter int a
dan int b
yang dideklarasikan untuk fungsi addition.
Saat
fungsi dipanggil dari main,
kontrol program beralih dari fungsi main ke fungsi addition.
Nilai dari kedua parameter yang diberikan (5 dan 3)
di-copy ke variable local ; int a
dan int b.
Fungsi
addition
mendeklarasikan variable baru (int r;), kemudian ekspresi r=a+b;,
yang berarti r merupakan hasil penjumlahan dari a
dan b,
dimana a
dan b
bernilai 5
dan 3
sehingga hasil akhirnya 8.
perintah selanjutnya adalah :
return (r);
Merupakan
akhir dari fungsi addition,
dan mengembalikan kontrol pada fungsi main. Statement return
dikuti dengan variabel r
(return (r);),
sehingga nilai dari r yaitu 8 akan dikembalikan :
Dengan
kata lain pemanggilan fungsi (addition (5,3)) adalah menggantikan
dengan nilai yang akan dikembalikan (8).
Contoh
function 2 :
// function example
#include <iostream.h>
int subtraction (int a, int b)
{
int r;
r=a-b;
return (r);
}
int main ()
{
int x=5, y=3, z;
z = subtraction (7,2);
cout << "The first result is " << z << '\n';
cout << "The second result is " << subtraction (7,2) << '\n';
cout << "The third result is " << subtraction (x,y) << '\n';
z= 4 + subtraction (x,y);
cout << "The fourth result is " << z << '\n';
return 0;
}
Output :
The first result is 5
The second result is 5
The third result is 2
The fourth result is 6
Fungsi
diatas melakukan pengurangan dan mengembalikan hasilnya. Jika diperhatikan
dalam fungsi main,
dapat dilihat beberapa cara pemanggilan fungsi yang berbeda.
Perhatikan penulisan pemanggilan function,
format penulisan pada dasarnya sama.
Contoh 1 :
z = subtraction (7,2);
cout << "The first result is " << z;
cout << "The first result is " << z;
Contoh 2 :
cout << "The second result is "
<< subtraction (7,2);
Contoh 3 :
cout << "The third result is " <<
subtraction (x,y);
Hal
lain dari contoh diatas, parameter yang digunakan adalah variable, bukan
konstanta. Contoh diatas memberikan nilai dari x dan y,
yaitu 5
dan 3,
hasilnya 2.
contoh
4 :
z = 4 + subtraction (x,y);
Atau
dapat dituliskan :
z = subtraction (x,y) + 4;
Akan memberikan hasil
akhir yang sama. Perhatikan, pada setiap akhir ekspresi selalu diberi tanda
semicolon (;).
Function tanpa tipe (Kegunaan void)
Deklarasi
fungsi akan selalu diawali dengan tipe dari fungsi, yang menyatakan tipe data
apa yang akan dihasilkan dari fungsi tersebut. Jika tidak ada nilai yang akan
dikembalikan, maka dapat digunakan tipe void, contoh :
// void function example Output :
#include <iostream.h> I'm a function!
void dummyfunction (void)
{
cout << "I'm a function!";
}
int main ()
{
dummyfunction ();
return 0;
}
Walaupun
pada C++ tidak diperlukan men-spesifikasikan void, hal itu
digunakan untuk mengetahui bahwa fungsi tersebut tidak mempunyai argumen, atau
parameter dan lainnya. Maka dari itu pemanggilan terhadap fungsinya dituliskan :
dummyfunction ();
Argument passed by value dan by
reference.
Parameter
yang diberikan ke fungsi masih merupakan passed by value.
Berarti, ketika memanggil sebuah fungsi, yang diberikan ke fungsi adalah nilainya,
tidak pernah men-spesifikasikan variablenya. Sebagai Contoh, pemanggilan fungsi
addition, menggunakan
perintah berikut :
int x=5, y=3, z;
z = addition ( x , y );
z = addition ( x , y );
Yang
berarti memanggil fungsi addition
dengan memberikan nilai dari x dan y,
yaitu 5
dan 3, bukan variabelnya.
Tetapi,
dapat juga memanipulasi dari dalam fungsi, nilai dari variable external. Untuk
hal itu, digunakan argument passed by reference, Contoh :
// passing parameters by reference
#include <iostream.h>
void duplicate (int& a, int& b, int& c)
{
a*=2;
b*=2;
c*=2;
}
int main ()
{
int x=1, y=3, z=7;
duplicate (x, y, z);
cout << "x=" << x << ", y=" << y << ", z=" << z;
return 0;
}
Output :
x=2, y=6, z=14
Perhatikan
deklarasi duplicate, tipe pada setiap argumen
diakhiri dengan tanda ampersand (&),
yang menandakan bahwa variable tersebut biasanya akan passed by
reference dari pada by value.
Ketika
mengirimkan variable by reference, yang dikirimkan adalah variabelnya
dan perubahan apapun yang dilakukan dalam fungsi akan berpengaruh pada variable
diluarnya.
Atau
dengan kata lain, parameter yang telah ditetapkan adalah a,
b
dan c
dan parameter yang digunakan saat pemanggilan adalah x,
y
dan z,
maka perubahan pada a
akan mempengaruhi nilai x,
begitupun pada b
akan mempengaruhi y,
dan c mempengaruhi z.
Itu sebabnya mengapa hasil output dari
program diatas adalah nilai variable dalam main dikalikan 2. jika deklarasi
fungsi tidak diakhiri dengan tanda ampersand (&), maka variable tidak akan passed
by reference, sehingga hasilnya akan tetap nilai dari x, y
dan z tanpa mengalami perubahan.
Passing
by reference merupakan cara efektif yang memungkinkan
sebuah fungsi mengembalikan lebih dari satu nilai. Contoh, fungsi ini akan
mengembalikan nilai sebelum dan sesudahnya dari nilai awal parameter :
// more than one returning value
#include <iostream.h>
void prevnext (int x, int& prev, int& next)
{
prev = x-1;
next = x+1;
}
int main ()
{
int x=100, y, z;
prevnext (x, y, z);
cout << "Previous=" << y << ", Next=" << z;
return 0;
}
Output :
Previous=99, Next=101
Nilai Default dalam argument
Ketika
mendeklarasikan sebuah fungsi, dapat diberikan nilai default untuk
setiap parameter. nilai ini akan digunakan ketika parameter pemanggil
dikosongkan. Untuk itu cukup dideklarasikan pada saat deklarasi fungsi, Contoh :
// default values in functions
#include <iostream.h>
int divide (int a, int b=2)
{
int r;
r=a/b;
return (r);
}
int main ()
{
cout << divide (12);
cout << endl;
cout << divide (20,4);
return 0;
}
Output :
6
5
5
Dapat
dilihat dalam fungsi divide.
Instruksi 1:
divide (12)
Instruksi 2 :
divide (20,4)
Fungsi Overloaded function
Dua
fungsi yang berbeda dapat memiliki nama yang sama jika prototype dari argumen
mereka berbeda, baik jumlah argumennya maupun tipe argumennya, Contoh :
// overloaded function
#include <iostream.h>
int divide (int a, int b)
{
return (a/b);
}
float divide (float a, float b)
{
return (a/b);
}
int main ()
{
int x=5,y=2;
float n=5.0,m=2.0;
cout << divide (x,y);
cout << "\n";
cout << divide (n,m);
cout << "\n";
return 0;
}
Output :
2
2.5
2.5
Contoh
diatas mempunyai nama fungsi yang sama, tetapi argumennya berbeda. Yang pertama
bertipe int
dan lainnya bertipe float.
Kompiler mengetahuinya dengan memperhatikan tipe argumen pada saat pemanggilan
fungsi.
inline Function
Directive
inline dapat disertakan sebelum deklarasi fungsi, untuk
menspesifikasikan bahwa fungsi tersebut
harus di-compile sebagai suatu kode saat dipanggil. Sama halnya dengan
deklarasi macro. Keuntungannya
dapat terlihat pada fungsi sederhana yaitu hasil yang diberikan akan
lebih cepat. (jika terjadi stacking of arguments) dapat dihindari. Format deklarasi :
inline type name ( arguments ...
) { instructions ... }
Pemanggilannya, sama dengan pemanggilan fungsi pada umumnya. Tidak diperlukan penulisan keyword inline pada setiap pemanggilan.
Recursivity Function
Rekursif
merupakan kemempuan sebuah fungsi untuk memanggil dirinya sendiri. Sangat
berguna untuk pengerjaan sorting atau perhitungan factorial. Contoh, format
perhitungan factorial :
n! = n * (n-1) * (n-2) * (n-3)
... * 1
Misalkan, 5! ( 5 faktorial), akan menjadi
:
5! = 5 * 4 * 3 * 2 * 1 = 120
Contoh :
// factorial calculator
#include <iostream.h>
long factorial (long a)
{
if (a > 1)
return (a * factorial (a-1));
else
return (1);
}
int main ()
{
long l;
cout << "Type a number: ";
cin >> l;
cout << "!" << l << " = " << factorial (l);
return 0;
}
Output :
Type a number: 9
!9 = 362880
Prototyping function.
Format :
type name ( argument_type1, argument_type2, ...);
Hampir
sama dengan deklarasi fungsi pada umumnya, kecuali :
·
Tidak
ada statement
fungsi yang biasanya dituliskan dalam kurung kurawal { }.
·
Diakhiri
dengan tanda semicolon (;).
·
Dalam
argumen dituliskan tipe argumen, bersifat optional.
Contoh :
// prototyping
#include <iostream.h>
void odd (int a);
void even (int a);
int main ()
{
int i;
do {
cout << "Type a number: (0 to exit)";
cin >> i;
odd (i);
} while (i!=0);
return 0;
}
void odd (int a)
{
if ((a%2)!=0) cout << "Number is odd.\n";
else even (a);
}
void even (int a)
{
if ((a%2)==0) cout << "Number is even.\n";
else odd (a);
}
Output :
Type a number (0 to exit): 9
Number is odd.
Type a number (0 to exit): 6
Number is even.
Type a number (0 to exit): 1030
Number is even.
Type a number (0 to exit): 0
Number is even.
Contoh
diatas tidak menjelaskan tentang efektivitas program tetapi bagaimana
prototyping dilaksanakan. Perhatikan prototype dari fungsi odd
dan even:
void odd (int a);
void even (int a);
void even (int a);
Memungkinkan
fungsi ini dipergunakan sebelum didefinisikan.
Hal lainnya mengapa program diatas harus memiliki sedikitnya 1 fungsi
prototype, karena fungsi dalam odd terdapat pemanggilan fungsi even
dan dalam even
terdapat pemanggilan fungsi odd. Jika tidak satupun dari fungsi tersebut
dideklarasikan sebelumnya, maka akan terjadi error.
Arrays
Array
adalah himpunan elemen (variable) dengan tipe yang sama dan disimpan secara
berurutan dalam memory yang ditandai dengan memberikan index pada suatu nama
variable. Contohnya, kita dapat menyimpan 5 nilai dengan tipe int
tanpa harus mendeklarasikan 5 identifier variabel yang berbeda. Perhatikan
contoh dibawah ini :
Bagian
kosong diatas merepresentasikan elemen
array, dalam kasus ini adalah nilai integer. Angka 0
- 4
merupakan index dan selalu dimulai dari 0. Seperti
penggunaan variable pada umumnya, array harus dideklarasikan terlebih dahulu,
dengan format sbb :
type name [elements];
Maka contoh array diatas dideklarasikan
sbb :
int billy [5];
Inisialisasi array
Ketika
mendeklarasikan array lokal (didalam fungsi), jika tidak diberikan nilai
maka isi dari array tidak akan ditentukan (undetermined) sampai nilai
diberikan. Jika mendeklarasikan array global array (diluar semua fungsi)
maka isi dari array akan di-iniisialisasikan sebagai 0 :
int billy [5];
maka
setiap elemen array billy akan di-inisialisasikan sebagai 0 :
Atau dideklarasikan dengan memberikan
nilai array yang dituliskan dalam kurung kurawal :
int billy [5] = { 16, 2, 77, 40, 12071 };
Maka
elemen array billy akan berisi :
Access to the values of an Array.
Nilai
array dapat diakses secara individual, dengan format :
name[index]
Maka dari contoh sebelumnya nama yang
digunakan untuk mengakses masing-masing elemen:
Misalkan
akan disimpan nilai 75 pada elemen ketiga, maka intruksinya :
billy[2] = 75;
Dan
jika nilai elemen ketiga tadi akan diberikan ke variable a, maka dapat dituliskan:
a = billy[2];
Contoh : Output :
// arrays example 12206
#include <iostream.h>
int billy [] = {16, 2, 77, 40, 12071};
int n, result=0;
int main ()
{
for ( n=0 ; n<5 ; n++ )
{
result += billy[n];
}
cout << result;
return 0;
}
Array Multidimensi
Array
Multidimensi dapat dikatakan sebagai array dari array. Contoh dibawah ini
adalah array berdimensi 2 :
Maka pendeklarasiannya :
int jimmy [3][5];
Contoh :
// multidimensional array
#include <iostream.h>
#define WIDTH 5
#define HEIGHT 3
int jimmy [HEIGHT][WIDTH];
int n,m;
int main ()
{
for (n=0;n<HEIGHT;n++)
for (m=0;m<WIDTH;m++)
{
jimmy[n][m]=(n+1)*(m+1);
}
return 0;
}
// pseudo-multidimensional array
#include <iostream.h>
#define WIDTH 5
#define HEIGHT 3
int jimmy [HEIGHT * WIDTH];
int n,m;
int main ()
{
for (n=0;n<HEIGHT;n++)
for (m=0;m<WIDTH;m++)
{
jimmy[n * WIDTH + m]=(n+1)*(m+1);
}
return 0;
}
Program diatas tidak akan menghasilkan
tampilan, tetapi akan menyimpan nilai dalam memory seperti dibawah ini :
Penggunaan konstanta defined (#define)
untuk mempermudah jika akan melakukan perubahan.
Array sebagai parameter
Adakalanya
array diberikan kedalam fungsi sebagai parameter. Dalam C++ tidak memungkinkan
untuk pass by value satu blok memory sebagai parameter kedalam suatu
fungsi. Untuk menggunakan array sebagai parameter maka yang harus dilakukan
saat pendeklarasian fungsi adalah spesifikasi tipe array pada argumen, Contoh :
void procedure (int arg[])
Contoh : Output :// arrays as parameters 5 10 15
2 4 6 8 10
#include <iostream.h>
void printarray (int arg[], int length)
{
for (int n=0; n<length; n++)
cout << arg[n] << " ";
cout << "\n";
}
int main ()
{
int firstarray[] = {5, 10, 15};
int secondarray[] = {2, 4, 6, 8, 10};
printarray (firstarray,3);
printarray (secondarray,5);
return 0;
}
Dari
contoh diatas, instruksi (int
arg[]) menjelaskan bahwa semua array bertipe int,
berapapun panjangnya. oleh sebab itu dideklarasikan parameter kedua dengan
sifat yang sama seperti parameter pertama.
String & Character
Pada C++ tidak ada tipe variable elemen
yang spesific untuk menyimpan string. Untuk keperluan ini dapat digunakan array
dengan tipe char, dimana berisi elemen dengan tipe char. Perlu di ingat bahwa tipe char digunakan untuk menyimpan 1 karakter, karena itu array dari char
digunakan untuk menyimpan string. Contoh :
char jenny [20];
Dapat menyimpan sampai dengan 20 karakter :
Penyimpanan karakter-nta dapat
direpresentasikan seperti dibawah ini :
Perhatikan,
karakter NULL ('\0')
selalu disertakan diakhir string untuk indikasi akhir dari string.
Inisialisasi string
Sama
halnya seperti array-array sebelumnya, inisialisasi pada string sbb :
char mystring[] = { 'H', 'e', 'l', 'l', 'o', '\0' };
Contoh
diatas, merupakan inisialisasi 6 buah elemen bertipe char, yaitu Hello
dan karakter null '\0'. Untuk menentukan nilai konstan, pada string
digunakan tanda kutip ganda ("),
sedangkan untuk karakter kutip tunggal (').
String yang diapit oleh kutip ganda sudah mengandung karakter Null pada akhir
string, contoh :
char
mystring [] = { 'H', 'e', 'l', 'l', 'o', '\0' };
char mystring [] = "Hello";
char mystring [] = "Hello";
contoh
diatas merupakan deklarasi array mystring
yang berisi 6 elemen.
Pemberian nilai pada string
Sama halnya seperti pemberian nilai pada
array-array sebelumnya, untuk array dengan tipe char dapat dituliskan :
mystring[0] = 'H';
mystring[1] = 'e';
mystring[2] = 'l';
mystring[3] = 'l';
mystring[4] = 'o';
mystring[5] = '\0';
mystring[1] = 'e';
mystring[2] = 'l';
mystring[3] = 'l';
mystring[4] = 'o';
mystring[5] = '\0';
Cara
diatas sangat tidak praktis. Umumnya untuk pemberian nilai pada array bertipe
char digunakan fungsi strcpy.
strcpy (string copy) mendefinisikan cstring
(string.h)
library dan dapat dipanggil dengan cara :
strcpy (string1, string2);
instruksi diatas menyebabkan isi daristring2
di-copy ke string1.
string2
dapat berupa array, pointer, atau konstanta string.
Contoh : Output :
// setting value to string J. Soulie
#include <iostream.h>
#include <string.h>
int main ()
{
char szMyName [20];
strcpy (szMyName,"J. Soulie");
cout << szMyName;
return 0;
}
Perhatikan,
header<string.h>
harus disertakan agar bisa menggunakan fungsi strcpy.
Bisa
juga menggunakan fungsi sederhana seperti setstring,
dengan operasi yang sama seperti strcpy.
Contoh :
Output :
// setting value to string J. Soulie
#include <iostream.h>
void setstring (char szOut [], char szIn [])
{
int n=0;
do {
szOut[n] = szIn[n];
} while (szIn[n++] != '\0');
}
int main ()
{
char szMyName [20];
setstring (szMyName,"J. Soulie");
cout << szMyName;
return 0;
}
Metode
lain yang dapat digunakan untuk inisialisasi nilai yaitu input stream (cin).
Dalam kasus ini, nilai string ditentukan oleh user saat eksekusi program.
Ketika menggunakan cin,
biasanya
digunakan metode getline, Pemanggilannya
sbb :
cin.getline ( char buffer[], int length, char delimiter = ' \n');
dimana,
buffer
adalah alamat untuk menyimpan input, length
adalah maksimum panjang buffer,dan delimiter
adalah karakter yang digunakan untuk menentukan input akhir, dengan default –
atau dengan ('\n').
Contoh :
// cin with strings
#include <iostream.h>
int main ()
{
char mybuffer [100];
cout << "What's your name? ";
cin.getline (mybuffer,100);
cout << "Hello " << mybuffer << ".\n";
cout << "Which is your favourite team? ";
cin.getline (mybuffer,100);
cout << "I like " << mybuffer << " too.\n";
return 0;
}
Output :
What's your name? Juan
Hello Juan.
Which is your favourite team? Inter Milan
I like Inter Milan
too.
Perhatikan
kedua pemanggilan cin.getline,
menggunakan identifier yang sama (mybuffer).
Sama halnya seperti penggunaan operator extraction, sehingga dapat dituliskan :
cin >> mybuffer;
Instruksi
diatas dapat berjalan, hanya saja mempunyai keterbatasan bila dibandingkan
dengan cin.getline,
diantaranya :
- Dapat menerima 1 kata saja (bukan kalimat lengkap).
- Tidak diperkenankan untuk memberikan ukuran buffer. Akan menyebabkan program tidak stabil jika user meng-input lebih besar dari kapasitas array yang ada.
Konversi string ke tipe lainnya
String
dapat berisi data dengan tipe lain seperti angka. Contoh "1977". cstdlib
(stdlib.h)
library menyediakan 3 fungsi yang dapat menangani hal tersebut :
- atoi: converts string to int type.
- atol: converts string to long type.
- atof: converts string to float type.
Fungsi-fungsi
ini menerima 1 parameter dan mengembalikan nilainya kedalam tipe yang diminta (int,
long
or float).
Fungsi ini dikombinasikan dengan metode getline
pada cin.
Contoh : Output :
// cin and ato* functions Enter price: 2.75 #include <iostream.h> Enter quantity: 21 #include <stdlib.h> Total price: 57.75
int main ()
{
char mybuffer [100];
float price;
int quantity;
cout << "Enter price: ";
cin.getline (mybuffer,100);
price = atof (mybuffer);
cout << "Enter quantity: ";
cin.getline (mybuffer,100);
quantity = atoi (mybuffer);
cout << "Total price: " << price*quantity;
return 0;
}
Fungsi untuk manipulasi string
cstring
library (string.h)
mendefinisikan banyak fungsi untuk operasi manipulasi, diantaranya:
Appends src
string at the end of dest string. Returns dest.
Compares strings
string1 and string2. Returns 0 is both strings are
equal.
Copies the
content of src to dest. Returns dest.
Returns the
length of string.
Cttn
: char*
sama dengan char[]
Pointer
Variabel
merupakan suatu nilai yang disimpan dalam memory yang dapat diakses dengan
identifier. Variabel ini sesunggunhnya disimpan pada suatu alamat didalam
memory. Dimana setiap alamat memory akan berbeda dengan yang lainnya (unik).
Operator Alamat (Address operator (&))
Pada saat pendeklarasian variable, user
tidak diharuskan menentukan lokasi sesungguhnya pada memory, hal ini akan
dilakukan secara otomatis oleh kompilerdan operating sysem pada saat run-time.
Jika ingin mengetahui dimana suatu variable akan disimpan, dapat dilakukan
dengan memberikan tanda ampersand (&) didepan
variable , yang berarti "address of". Contoh :
ted = &andy;
Akan
memberikan variable ted
alamat dari variable andy,
karena variable andy
diberi awalan karakter ampersand (&), maka yang
menjadi pokok disini adalah alamat dalam memory, bukan isi variable. Misalkan andy
diletakkan pada alamat 1776
kemudian dituliskan instruksi sbb :
andy = 25;
fred = andy;
ted = &andy;
fred = andy;
ted = &andy;
Maka hasilnya :
Operator Reference (*)
Dengan
menggunakan pointer, kita dapat mengakses nilai yang tersimpan secara langsung
dengan memberikan awalan operator asterisk (*) pada identifier pointer,
yang berarti "value pointed by". Contoh :
beth = *ted;
(dapat
dikatakan:"beth sama dengan nilai yang ditunjuk oleh ted") beth
= 25,
karena ted
dialamat 1776,
dan nilai yang berada pada alamat 1776 adalah 25.
Ekspresi dibawah ini semuanya benar,
perhatikan :
andy == 25
&andy == 1776
ted == 1776
*ted == 25
Ekspresi
pertama merupakan assignation bahwa
andy=25;.
Kedua, menggunakan operator alamat (address/derefence operator (&)),
sehingga akan mengembalikan alamat dari variabel andy.
Ketiga bernilai benar karena assignation untuk ted
adalah ted = &andy;.
Keempat menggunakan reference operator (*)
yang berarti nilai yang ada pada alamat yang ditunjuk oleh ted, yaitu 25. Maka ekspresi dibawah ini pun akan bernilai
benar :
*ted == andy
Deklarasi variable bertipe pointer
Format
deklarasi pointer :
type * pointer_name;
Dimana
type
merupakan tipe dari data yang ditunjuk, bukan tipe dari pointer-nya.
Contoh :
int * number;
char * character;
float * greatnumber;
char * character;
float * greatnumber;
Contoh :
// my first pointer
#include <iostream.h>
int main ()
{ int value1 = 5, value2 = 15;
int * mypointer;
mypointer = &value1;
*mypointer = 10;
mypointer = &value2;
*mypointer = 20;
cout << "value1==" << value1 << "/ value2==" << value2;
return 0;
}
Output :
value1==10 /
value2==20
Contoh :
// more pointers
#include <iostream.h>
int main ()
{
int value1 = 5, value2 = 15;
int *p1, *p2;
p1 = &value1; // p1 = address of value1
p2 = &value2; // p2 = address of value2
*p1 = 10; // value pointed by p1 = 10
*p2 = *p1; // value pointed by p2 = value pointed by p1
p1 = p2; // p1 = p2 (value of pointer copied)
*p1 = 20; // value pointed by p1 = 20
cout << "value1==" << value1 << "/ value2==" << value2;
return 0;
}
Output :
value1==10 / value2==20
Array
dan Pointer
Identifier
suatu array equivalen dengan alamat dari elemen pertama, pointer equivalen dengan alamat elemen
pertama yang ditunjuk. Perhatikan deklarasi berikut :
int numbers [20];
int * p;
int * p;
maka deklarasi dibawah ini juga benar :
p = numbers;
p dan numbers
equivalen, dan memiliki sifat (properties) yang sama. Perbedaannya, user
dapat menentukan nilai lain untuk pointer p dimana numbers
akan selalu menunjuk nilai yang sama seperti yang telah didefinisikan. p,
merupakan variable pointer, numbers
adalah constant pointer. Karena itu walaupun instruksi diatas benar,
tetapi tidak untuk instruksi dibawah ini :
numbers = p;
karena
numbers
adalah array (constant pointer), dan tidak ada nilai yang dapat diberikan untuk
identifier konstant (constant identifiers).
Contoh : Output :
// more pointers 10, 20, 30, 40, 50,
#include <iostream.h>
int main ()
{
int numbers[5];
int * p;
p = numbers; *p = 10;
p++; *p = 20;
p = &numbers[2]; *p = 30;
p = numbers + 3; *p = 40;
p = numbers; *(p+4) = 50;
for (int n=0; n<5; n++)
cout << numbers[n] << ", ";
return 0;
}
Inisialisasi Pointer
Contoh :
int number;
int *tommy = &number;
int *tommy = &number;
Equivalen dengan :
int number;
int *tommy;
tommy = &number;
int *tommy;
tommy = &number;
Seperti pada array, inisialisasi isi dari
pointer dapat dilakukan dengan deklarasi seperti contoh berikut :
char * terry = "hello";
Misalkan "hello"
disimpan pada alamat 1702 dan seterusnya, maka deklarasi tadi dapat digambarkan
sbb :
terry
berisi nilai 1702
dan bukan 'h'
atau "hello",
walaupun 1702
menunjuk pada karakter tersebut. Sehingga jika akan dilakukan perubahan pada
karakter 'o'
diganti dengan tanda '!'
maka ekspresi
yang digunakan ada 2 macam :
terry[4] = '!';
*(terry+4) = '!';
*(terry+4) = '!';
Penulisan
terry[4]
dan *(terry+4),
mempunyai arti yang sama. Jika digambarkan :
Pointer Arithmatika
Contoh,
char memerlukan 1 byte, short memerlukan 2 bytes dan long
memerlukan 4. Terdapat 3 buah pointer :
char *mychar;
short *myshort;
long *mylong;
ekspresi
diatas akan menunjuk pada lokasi dimemory masing-masing 1000,
2000
and 3000,
sehingga jika dituliskan :
mychar++;
myshort++;
mylong++;
myshort++;
mylong++;
mychar, akan bernilai 1001,
myshort
bernilai 2002,
dan mylong
bernilai 3004.
Alasannya adalah ketika terjadi pertambahan maka akan ditambahkan dengan tipe
yang sama seperti yang didefinisikan berupa ukuran dalam bytes.
Perhatikan ekspresi dibawah ini :
*p++;
*p++ = *q++;
*p++ = *q++;
Ekspresi
pertama equivalen dengan *(p++)
dan yang dilakukan adalah menambahkan p (yaitu alamat yang
ditunjuk, bukan nilai yang dikandungnya).
Ekspresi
kedua, yang dilakukan pertama adalah memberikan nilai *q
ke *p
dan kemudian keduanya ditambahkan 1 atau dengan kata lain :
*p = *q;
p++;
q++;
p++;
q++;
void pointer
Tipe
pointer void merupakan tipe khusus. void pointers dapat menunjuk
pada tipe data apapun, nilai integer value atau float, maupun string atau
karakter. Keterbatasannya adalah tidak dapat menggunakan operator asterisk (*),
karena panjang pointer tidak diketahui, sehingga diperlukan operator type casting
atau assignations untuk mengembalikan nilai void pointer ketipe
data sebenarnya.
Contoh :
// integer increaser
#include <iostream.h>
void increase (void* data, int type)
{
switch (type)
{
case sizeof(char) : (*((char*)data))++; break;
case sizeof(short): (*((short*)data))++; break;
case sizeof(long) : (*((long*)data))++; break;
}
}
int main ()
{
char a = 5;
short b = 9;
long c = 12;
increase (&a,sizeof(a));
increase (&b,sizeof(b));
increase (&c,sizeof(c));
cout << (int) a << ", " << b << ", " << c;
return 0;
}
Output :
6, 10, 13
Pointer untuk functions
C++
memperbolehkan operasi dengan pointer pada function. Kegunaan yang utama adalah
untuk memberikan satu function sebagai parameter untuk function lainnya. Deklarasi
pointer untuk function sama seperti prototype function kecuali nama function
dituliskan diantara tanda kurung ()
dan operator asterisk (*)
diberikan sebelum nama.
Contoh :
// pointer to functions
#include <iostream.h>
int addition (int a, int b)
{ return (a+b); }
int subtraction (int a, int b)
{ return (a-b); }
int (*minus)(int,int) = subtraction;
int operation (int x, int y, int (*functocall)(int,int))
{
int g;
g = (*functocall)(x,y);
return (g);
}
int main ()
{
int m,n;
m = operation (7, 5, addition);
n = operation (20, m, minus);
cout <<n;
return 0;
}
Output :
8
Dari
contoh diatas, minus
merupakan pointer global untuk function yang mempunyai 2 parameters bertipe int,
kemudian diberikan untuk menunjuk function subtraction,
ditulis dalam satu baris instruksi :
int (* minus)(int,int) = subtraction;
Structures
Data structures
Struktur
data merupakan kumpulan berbagai tipe data yang memiliki ukuran yang berbeda di
kelompokan dalam satu deklarasi unik, dengan format sbb :
struct model_name {
type1 element1;
type2 element2;
type3 element3;
.
.
} object_name;
dimana
model_name
adalah nama untuk model tipe stukturnya dan parameter optional object_name
merupakan identifier yang valid untuk
objek sturktur. Diantara kurung kurawal { } berupa tipe dan
sub-identifier yang mengacu ke elemen pembentuk struktur. Jika pendefinisian
stuktur menyertakan parameter model_name (optional), maka
parameter tersebut akan menjadi nama
tipe yang valid ekuivalen dengan struktur. Contoh :
struct products {
char name [30];
float price;
} ;
products apple;
products orange, melon;
Didefinisikan
model struktur products
dengan dua field : name
dan price,
dengan tipe yang berbeda. Kemudian tipe struktur tadi (products)
digunakan untuk mendeklarasikan tiga objek :
apple,
orange
dan melon.
Ketika
dideklarasikan, products
menjadi tnama tipe yang valid seperti tipe dasar int, char atau short
dan dapat mendeklarasikan objects (variables) dari tipe tersebut. Optional field yaitu object_name
dapat dituliskan pada akhir deklarasi struktur untuk secara langsung
mendeklarasikan object dari tipe struktur. Contoh :
struct products {
char name [30];
float price;
} apple, orange, melon;
Sangat
penting untuk membedakan antara structure model, dan structure object.
model adalah type, dan object adalah variable. Kita
dapat membuat banyak objects (variables) dari satu model (type).
Contoh :
// example about structures
#include <iostream.h>
#include <string.h>
#include <stdlib.h>
struct movies_t {
char title [50];
int year;
} mine, yours;
void printmovie (movies_t movie);
int main ()
{
char buffer [50];
strcpy (mine.title, "2001 A Space Odyssey");
mine.year = 1968;
cout << "Enter title: ";
cin.getline (yours.title,50);
cout << "Enter year: ";
cin.getline (buffer,50);
yours.year = atoi (buffer);
cout << "My favourite movie is:\n ";
printmovie (mine);
cout << "And yours:\n ";
printmovie (yours);
return 0;
}
void printmovie (movies_t movie)
{
cout << movie.title;
cout << " (" << movie.year << ")\n";
}
Output :
Enter title: Alien
Enter year: 1979
My favourite movie is:
2001
A Space Odyssey (1968)
And yours:
Alien (1979)
Contoh
diatas menjelaskan bagaimana menggunakan elemen dari struktur dan struktur itu
sendiri sebagai variable normal. Contoh, yours.year
merupakan variable valid dengan tipe int, dan mine.title
merupakan array valid dari 50 chars.
Perhatikan
mine
dan yours
juga berlaku sebagai valid variable dari tipe movies_t
ketika di-pass ke-function printmovie(). Salah satu keuntungan
dari structures yaitu kita dapat mengacu pada setiap elemennya atau
keseluruhan blok struktur.
Contoh :
// array of structures
#include <iostream.h>
#include <stdlib.h>
#define N_MOVIES 5
struct movies_t {
char title [50];
int year;
} films [N_MOVIES];
void printmovie (movies_t movie);
int main ()
{
char buffer [50];
int n;
for (n=0; n<N_MOVIES; n++)
{
cout << "Enter title: ";
cin.getline (films[n].title,50);
cout << "Enter year: ";
cin.getline (buffer,50);
films[n].year = atoi (buffer);
}
cout << "\nYou have entered these movies:\n";
for (n=0; n<N_MOVIES; n++)
printmovie (films[n]);
return 0;
}
void printmovie (movies_t movie)
{
cout << movie.title;
cout << " (" << movie.year << ")\n";
}
Output :
Enter title: Alien
Enter year: 1979
Enter title: Blade Runner
Enter year: 1982
Enter title: Matrix
Enter year: 1999
Enter title: Rear Window
Enter year: 1954
Enter title: Taxi Driver
Enter year: 1975
You have entered these movies:
Alien (1979)
Blade Runner (1982)
Matrix (1999)
Rear Window (1954)
Taxi Driver (1975)
Pointer to structure
Sama
seperti pada tipe lainnya, struktur juga dapat ditunjuk oleh pointer. Aturannya
sama untuk setiap tipe data. Pointer harus dideklarasikan sebagai pointer untuk
struktur :
struct movies_t {
char title [50];
int year;
};
movies_t amovie;
movies_t * pmovie;
amovie
merupakan object dari tipe struct movies_t
dan pmovie
adalah pointer untuk menunjuk ke objek dari tipe struct movies_t.
maka, deklarasi dibawah ini juga benar :
pmovie = &amovie;
Contoh :
// pointers to structures
#include <iostream.h>
#include <stdlib.h>
struct movies_t {
char title [50];
int year;
};
int main ()
{
char buffer[50];
movies_t amovie;
movies_t * pmovie;
pmovie = & amovie;
cout << "Enter title: ";
cin.getline (pmovie->title,50);
cout << "Enter year: ";
cin.getline (buffer,50);
pmovie->year = atoi (buffer);
cout << "\nYou have entered:\n";
cout << pmovie->title;
cout << " (" << pmovie->year << ")\n";
return 0;
}
Output :
Enter title: Matrix
Enter year: 1999
You have entered:
Matrix (1999)
Operator
->
merupakan operator penunjuk yang digunakan secara khusus bersama dengan pointer
untuk struktur dan pointer untuk class. Memungkinkan kita untuk tidak
menggunakan tanda kurung pada setiap
anggota struktur yang ditunjuk. Dalam contoh digunakan :
pmovie->title
Atau dalam penulisan yang lain :
(*pmovie).title
Kedua
ekspresi tersebut diatas : pmovie->title dan (*pmovie).title
benar dan berarti evaluasi elemen title
dari struktur yang ditunjuk (pointed by) pmovie.
Harus dibedakan dari :
*pmovie.title
Yang ekuivalen dengan :
*(pmovie.title)
Dibawah
ini merupaka tabel rangkuman, kombinasi yang mungkin terjadi antara pointer dan
struktur :
Expression
|
Description
|
Equivalent
|
pmovie.title
|
Element title of structure pmovie
|
|
pmovie->title
|
Element title of structure pointed
by pmovie
|
(*pmovie).title
|
*pmovie.title
|
Value pointed by element title of
structure pmovie
|
*(pmovie.title)
|
Nesting structures
Struture
juga dapat berbentuk nested (bersarang) sehingga suatu elemen dari suatu
struktur dapat menjadi elemen pada struktur yang lain :
struct movies_t {
char title [50];
int year;
}
struct friends_t {
char name [50];
char email [50];
movies_t favourite_movie;
} charlie, maria;
friends_t * pfriends = &charlie;
Setelah deklarasi diatas, dapat digunakan
ekspresi sbb :
charlie.name
maria.favourite_movie.title
charlie.favourite_movie.year
pfriends->favourite_movie.year
maria.favourite_movie.title
charlie.favourite_movie.year
pfriends->favourite_movie.year
(Dimana 2
ekspresi terakhir ekuivalen)
User defined data types
Definition
of own types (typedef).
C++
memungkinkan kita untuk mendefinisikan tipe berdasarkan tipe data yang sudah
ada. Untuk itu digunakan keyword typedef,
dengan format :
typedef existing_type new_type_name ;
dimana
existing_type
adalah tipe data dasar pada C++ dan new_type_name
adalah nama dari tipe baru yang didefinisikan. Contoh :
typedef char C;
typedef unsigned int WORD;
typedef char * string_t;
typedef char field [50];
typedef unsigned int WORD;
typedef char * string_t;
typedef char field [50];
Contoh
diatas telah mendefinisikan empat tipe data baru : C,
WORD,
string_t
dan field
sebagai char,
unsigned int,
char*
dan char[50] yang akan digunakan nanti seperti berikut :
C achar, anotherchar, *ptchar1;
WORD myword;
string_t ptchar2;
field name;
WORD myword;
string_t ptchar2;
field name;
Union
Union
memungkinkan bagian dari memory dapat diakses sebagai tipe data yang berbeda,
walaupun pada dasarnya mereka berada pada lokasi yang sama di memory.
Pendeklarasian dan penggunaanya hampir sama dengan struktur tetapi secara fungsional
berbeda :
union model_name {
type1 element1;
type2 element2;
type3 element3;
.
.
} object_name;
Semua
elemen pada deklarasi union declaration menempati tempat yang sama
dimemory. Ukuran yang digunakan diambil dari tipe yang paling besar. Contoh :
union mytypes_t {
char c;
int i;
float f;
} mytypes;
Mendefinisikan tiga elemen :
mytypes.c
mytypes.i
mytypes.f
mytypes.i
mytypes.f
Tiap data memiliki tipe yang berbeda,
karena menempati lokasi yang sama dmemory, maka perubahan terhadap satu elemen
akan mempengaruhi elemen yang lain.
Salah satu kegunaan union,
memungkinkan untuk menggabungkan tipe dasar dengan suatu array atau struktur
dari elemen yang lebih kecil. Contoh :
union mix_t{
long l;
struct {
short hi;
short lo;
} s;
char c[4];
} mix;
Mendefinisikan
tiga nama yang memungkinkan kita untuk mengakses grup 4 bytes yang sama : mix.l,
mix.s
dan mix.c
dan dapat digunakan menutut bagaimana kita akan mengaksesnya, sebagai long,
short
atau char.
Tipe data yang sudah digabungkan, arrays dan structures dalam suatu union, maka
dibawah ini merupakan cara pengakses-an yang berbeda :
Anonymous unions
Pada
C++ terdapat option unions tanpa nama (anonymous union). Jika disertakan union
dalam structure tanpa nama objek(yang
dituliskan setelah kurung kurawal { }) maka union akan tidak memiliki nama dan
kita dapat mengakses elemennya secara langsung dengan namanya. Contoh:
union
struct {
char title[50];
char author[50];
union {
float dollars;
int yens;
} price;
} book;
anonymous
union
struct {
char title[50];
char author[50];
union {
float dollars;
int yens;
};
} book;
Perbedaan
deklarasi diatas adalah program pertama diberi nama pada union (price)
dan yang kedua tidak. Pada saat mengakses anggota dollars
dan yens
dari objek. Pada program pertama :
book.price.dollars
book.price.yens
book.price.yens
Sedangkan untuk program kedua :
book.dollars
book.yens
book.yens
Classes
Class
adalah metode logical untuk organisasi data dan fungsi dalam struktur yang
sama. Class dideklarasikan menggunakan keyword class,
yang secara fungsional sama dengan keyword struct,
tetapi dengan kemungkinan penyertaan fungsi sebagai anggota, formatnya sbb
:
class class_name {
permission_label_1:
member1;
permission_label_2:
member2;
...
} object_name;
Dimana
class_name
adalah nama class(user defined type) dan field optional object_name
adalah satu atau beberapa identifier objek yang valid. Body dari deklarasi berisikan members,
yang dapat berupa data ataupun deklarasi fungsi, dan permission labels (optional),
dapat berupa satu dari tiga keyword berikut : private:,
public:
atau protected:.
Digunakan untuk menentukan batasan akses terhadap members yang ada :
- private , anggota class dapat diakses dari danggota lain pada kelas yang sama atau dari class "friend".
- protected , anggota dapat diakses dari anggota class yang sama atau class friend , dan juga dari anggota class turunannya(derived).
- public , anggota dapat diakses dari class manapun.
Default
permission label : private
Contoh :
class CRectangle {
int x, y;
public:
void set_values (int,int);
int area (void);
} rect;
Deklarasi
class CRectangle
dan object bernama rect. Class ini berisi empat anggota: dua variable bertipe
int (x and y)
pada bagian private
(karena private adalah default permission) dan dua fungsi pada bagian public :
set_values()
dan area(),
dimana hanya dideklarasikan propotype_nya.
Perhatikan
perbedaan antara nama classdan nama object. Pada contoh sebelumnya CRectangle
adalah nama class(contoh, user-defined type), dan rect
adalah object dari tipe CRectangle.
Sama halnya dengan deklarasi berikut :
int a;
int adalah nama class
(type) dan a
adalah nama object(variable).
Contoh :
// classes example
#include <iostream.h>
class CRectangle {
int x, y;
public:
void set_values (int,int);
int area (void) {return (x*y);}
};
void CRectangle::set_values (int a, int b) {
x = a;
y = b;
}
int main () {
CRectangle rect;
rect.set_values (3,4);
cout << "area: " << rect.area();
}
Output :
area: 12
Hal
baru dari contoh diatas adalah operator :: dari lingkup
yang disertakan dalam pendefinisian set_values().
Digunakan untuk mendeklarasikan anggota dari class diluar class tersebut.
Scope
operator (::)
menspesifikasikan class dimana anggota yang dideklarasikan berada, memberikan
scope properties yang sama seperti jika dideklarasikan secara langsung dalam
class.
Contoh :
// class example
#include <iostream.h>
class CRectangle {
int x, y;
public:
void set_values (int,int);
int area (void) {return (x*y);}
};
void CRectangle::set_values (int a, int b) {
x = a;
y = b;
}
int main () {
CRectangle rect, rectb;
rect.set_values (3,4);
rectb.set_values (5,6);
cout << "rect area: " << rect.area() << endl;
cout << "rectb area: " << rectb.area() << endl;
}
Output :
rect area: 12
rectb area: 30
rectb area: 30
Perhatikan
pemanggilan rect.area()
tidak memberikan hasil yang sama dengan pemanggilan rectb.area().
Ini disebabkan karena objek dari class CRectangle
mempunyai variable sendiri, x
dan y, dan fungsi set_value()
dan area().
Constructor dan destructor
Objek
biasanya memerlkan inisialisasi variable atau menentukan memori dinamik selama
proses untuk mencapai hasil akhie yang diharapkan dan menghindari pengembalian
nilai yang tidak diharapkan.
Untuk
mengatasinya dapat digunakan fungsi spesial : constructor, yang dapat
dideklarasikan dengan pemberian nama fungsi dengan nama yang sama untuk class.
Fungsi dari constructor ini akan dipanggil secara otomatis ketika instance baru
dari sebuah class dibuat. Contoh :
// classes example
#include <iostream.h>
class CRectangle {
int width, height;
public:
CRectangle (int,int);
int area (void) {return (width*height);}
};
CRectangle::CRectangle (int a, int b) {
width = a;
height = b;
}
int main () {
CRectangle rect (3,4);
CRectangle rectb (5,6);
cout << "rect area: " << rect.area() << endl;
cout << "rectb area: " << rectb.area() << endl;
}
Output :
rect area: 12
rectb area: 30
rectb area: 30
Hasil
dari contoh diatas sama seperti contoh sebelumnya. Dalam hal ini, hanya
menggantikan fungsi set_values,
yang sudah tidak ada dengan class constructor. Perhatikan cara parameter
diberikan ke constructor pada saat
instance class dibuat :
CRectangle rect (3,4);
CRectangle rectb (5,6);
CRectangle rectb (5,6);
Destructor
berfungsi kebalikannya. Secara otomatis akan dipanggil jika objek di keluarkan
dari memory, ataupun karena keberadaannya telah selesai (contoh : jika
didefinisikan sebuah objek local dalam function dan function tersebut selesai)
atau karena merupakan objek yang secara dinamis ditetapkan dan dikeluarkan
dengan menggunakan operator delete.
Destuctor
harus mempunyai nama yang sama dengan class, diberi awalan tile (~) dan tidak
mengembalikan nilai. Contoh :
// example on constructors and destructors
#include <iostream.h>
class CRectangle {
int *width, *height;
public:
CRectangle (int,int);
~CRectangle ();
int area (void) {return (*width * *height);}
};
CRectangle::CRectangle (int a, int b) {
width = new int;
height = new int;
*width = a;
*height = b;
}
CRectangle::~CRectangle () {
delete width;
delete height;
}
int main () {
CRectangle rect (3,4), rectb (5,6);
cout << "rect area: " << rect.area() << endl;
cout << "rectb area: " << rectb.area() << endl;
return 0;
}
Output :
rect area: 12
rectb area: 30
Overloading Constructors
Sama halnya seperti fungsi, constructor
juga dapat mempunyai nama yang sama tetapi mempunyai jumlah dan tipe yang
berbeda pada parameternya. Pada saat pemanggilan kompiler akan meng-eksekusi
yang sesuai pada saat objek class di deklarasikan.
Pada
kenyataannya, ketika dideklarasikan sebuah class dan tidak disebutkan constructornya, maka kompiler secara otomatis
akan mengasumsikan dua constructor overloaded ("default constructor"
dan "copy constructor"). Contoh :
class CExample {
public:
int a,b,c;
void multiply (int n, int m) { a=n; b=m; c=a*b; };
};
Jika tanpa constructor, Kompiler secara
otomatis mengasumsikan anggota-anggota fungsi constructor berikut :
- Empty constructor
Merupakan constructor
tanpa parameters didefinisikan sebagai nop (blok instruksi
kosong). Tidak melakukan apapun.
CExample::CExample () { };
- Copy constructor
Merupakan constructor dengan satu
parameter dengan tipe yang sama yang ditetapkan untuk setiap anggota variable
class nonstatik objek yang disalin dari objek sebelumnya.
CExample::CExample (const CExample& rv) {
a=rv.a; b=rv.b; c=rv.c;
}
Penting
untuk mengetahui, bahwa kedua constructor default : empty construction dan copy
constructor ada jika tidak ada constructor lain yang dideklarasikan. Jika
terdapat constructor dengan sejumlah parameter dideklarasikan, maka tidak satupun
dari constructors default ini ada.
Contoh :
// overloading class constructors
#include <iostream.h>
class CRectangle {
int width, height;
public:
CRectangle ();
CRectangle (int,int);
int area (void) {return (width*height);}
};
CRectangle::CRectangle () {
width = 5;
height = 5;
}
CRectangle::CRectangle (int a, int b) {
width = a;
height = b;
}
int main () {
CRectangle rect (3,4);
CRectangle rectb;
cout << "rect area: " << rect.area() << endl;
cout << "rectb area: " << rectb.area() << endl;
}
Output :
rect
area: 12
rectb area: 25
rectb area: 25
Contoh diatas rectb
dideklarasikan tanpa parameter, sehingga diinisialisasikan dengan constructor
tanpa parameters, yang mendeklarasikan width
dan height
dengan nilai 5.
Perhatikan
jika dideklarasikan objek baru dan tidak diberikan parameter maka tidak
diperlukan tanda kurung ():
CRectangle rectb; // right
CRectangle rectb(); // wrong!
Relationships between classes
Friend
functions (friend
keyword)
Terdapat
tiga akses berbeda untuk anggota class :
public, protected dan private. Untuk anggota protected
dan private, tidak dapat diakses dari luar fungsi dimana mereka
dideklarasikan. Namun, aturan ini dapat di lewati dengan menggunakan keyword friend
dalam class, sehingga fungsi eksternal dapat mengakses anggota protected
dan private
suatu class.
Untuk itu, harus dideklarasikan prototype
dari fungsi eksternal yang akan mengakses, Contoh :
// friend functions
#include <iostream.h>
class CRectangle {
int width, height;
public:
void set_values (int, int);
int area (void) {return (width * height);}
friend CRectangle duplicate (CRectangle);
};
void CRectangle::set_values (int a, int b) {
width = a;
height = b;
}
CRectangle duplicate (CRectangle rectparam)
{
CRectangle rectres;
rectres.width = rectparam.width*2;
rectres.height = rectparam.height*2;
return (rectres);
}
int main () {
CRectangle rect, rectb;
rect.set_values (2,3);
rectb = duplicate (rect);
cout << rectb.area();
}
Output :
24
Dari
fungsi duplicate,
yaitu friend dari CRectangle,
dapat mengakses anggota width
dan height
untuk objek yang berbeda dari tipe CRectangle.
Perhatikan bahwa dalam deklarasi duplicate()
maupun main()
tidak dipertimbangkan apakah duplicate merupakan anggota dari
class CRectangle. Secara umum keguanaan fungsi friend diluar methodology pemrograman, jadi jika memungkinkan sebaiknya
menggunakan anggota dari clas yang sama.
Friend classes (friend)
Selain
dapat mendefinisikan fungsi friend, dapat juga didefinisikan class sebagai friend
dari class lainnya, sehingga memungkinkan class kedua dapat mengakses
anggota protected
dan private
class pertama. Contoh :
// friend class
#include <iostream.h>
class CSquare;
class CRectangle {
int width, height;
public:
int area (void)
{return (width * height);}
void convert (CSquare a);
};
class CSquare {
private:
int side;
public:
void set_side (int a)
{side=a;}
friend class CRectangle;
};
void CRectangle::convert (CSquare a) {
width = a.side;
height = a.side;
}
int main () {
CSquare sqr;
CRectangle rect;
sqr.set_side(4);
rect.convert(sqr);
cout << rect.area();
return 0;
}
Output :
16
Pada
contoh diatas, dideklarasikan CRectangle sebagai friend
dari CSquare, sehingga CRectangle
dapat mengakses anggota protected
dan private
dari CSquare,
lebih jelasnya CSquare::side,
Mendefinisikan lebar dari kotak.
Juga
terdapat empty prototype dari class CSquare diawal program.
Merupakan hal yang penting karena dalam deklarasi CRectangle
mengacu kepada CSquare
(sebagai parameter dalam convert()).
Pendefinisian CSquare
disertakan nanti, jika tidak disertakan pada deklarasi sebelumnya untuk CSquare, maka class ini tidak akan terlihat dalam
pendefinisian CRectangle.
Inheritance between classes
Inheritance
memungkinkan kita untuk membuat objek dari objek sebelumnya, sehingga
memungkinkan untuk menyertakan beberapa anggota objek sebelumnya ditambah
dengan anggota objeknya sendiri. Contoh, membuat class untuk mengetahui apakah
segi empat (CRectangle),
atau (CTriangle).
Masing-masing mempunyai hal yang sama yaitu, dasar dan tinggi. Dapat direpresentasikan dengan class CPolygon
kemudian diturunkan menjadi CRectangle dan CTriangle.
Class
CPolygon
dapat berisi anggota yang dipakai untuk setiap polygon, dalam hal ini width
dan height,
dan CRectangle
dan CTriangle
adalah class turunannya.
Class
turunan akan menurunkan seluruh anggota yang dimiliki oleh class
dasar(parent)nya. Jadi jika class paret mempunyai anggota A
dan diturunkan pada class lain dengan anggota
B,maka
clas turunan ini akan memiliki A dan B.
Untuk
menurunkan class, menggunakan operator : (colon) pada
saat deklarasi, syntax :
class derived_class_name: public base_class_name;
Dimana
derived_class_name
adalah nama dari derived class dan base_class_name
adalah nama dari class asal. public dapat digantikan dengan
tipe akses lainnya : protected
atau private,
Contoh :
// derived classes
#include <iostream.h>
class CPolygon {
protected:
int width, height;
public:
void set_values (int a, int b)
{ width=a; height=b;}
};
class CRectangle: public CPolygon {
public:
int area (void)
{ return (width * height); }
};
class CTriangle: public CPolygon {
public:
int area (void)
{ return (width * height / 2); }
};
int main () {
CRectangle rect;
CTriangle trgl;
rect.set_values (4,5);
trgl.set_values (4,5);
cout << rect.area() << endl;
cout << trgl.area() << endl;
return 0;
}
Output :
20
10
10
Class
CRectangle
dan CTriangle
masing-masing mengandung anggota dari CPolygon,
yaitu : width,
height
dan set_values().
Rangkuman
tipe akses dan anggota yang bisa mengaksesnya :
Access
|
public
|
protected
|
private
|
members of the same class
|
yes
|
yes
|
yes
|
members of derived classes
|
yes
|
yes
|
no
|
not-members
|
yes
|
no
|
no
|
Dimana
"not-members" merepresentasikan referensi dari luar class,
seperti dari main(),
dari class lain atau dari fungsi lain baik global ataupun local.
Pada
contoh diatas, anggota yang diturunkan kepada CRectangle
dan CTriangle
diikuti dengan hak akses yang sama dengan class asalnya, CPolygon:
CPolygon::width // protected access
CRectangle::width // protected access
CPolygon::set_values() // public access
CRectangle::set_values() // public access
Ini
diakibatkan karena menurunkan class sebagai
public
:
class CRectangle: public CPolygon;
What is inherited from the base class?
Pada dasarnya setiap anggota dari class
dasar diturunkan kepada class turunannya, kecuali :
Ø Constructor and destructor
Ø operator=()
member
Ø friends
Jika class dasar tidak mempunyai default
constructor atau akan melakukan pemanggilan terhadap constructor overloaded
ketika objek turunan yang baru dibuat maka dapat dituliskan dalam setiap
definisi constructor dari class turunan :
derived_class_name (parameters) : base_class_name
(parameters) {}
Contoh :
// constructors and derivated classes
#include <iostream.h>
class mother {
public:
mother ()
{ cout << "mother: no parameters\n"; }
mother (int a)
{ cout << "mother: int parameter\n"; }
};
class daughter : public mother {
public:
daughter (int a)
{ cout << "daughter: int parameter\n\n"; }
};
class son : public mother {
public:
son (int a) : mother (a)
{ cout << "son: int parameter\n\n"; }
};
int main () {
daughter cynthia (1);
son daniel(1);
return 0;
}
Output :
mother: no parameters
daughter: int parameter
mother: int parameter
son: int parameter
Terlihat
perbedaan mana yang merupakan constructor dari mother yang dipanggil ketika
objek daughter
dibuat dan ketika objek son
dibuat. Perbedaannya
disebabkan dari deklarasi untuk daughter
dan son:
daughter (int a) // nothing specified: call default constructor
son (int a) : mother (a) // constructor specified: call this one
Multiple inheritance
Dalam
C++ memungkinkan untuk menurunkan field atau method dari satu atau lebih class
dengan menggunakan operator koma dalam deklarasi class turunan. Contoh, akan dibuat class untuk menampilkan
dilayar (COutput)
dan akan diturunkan ke class CRectangle and CTriangle
maka dapat dituliskan :
class CRectangle: public CPolygon, public COutput {
class CTriangle: public CPolygon, public COutput {
class CTriangle: public CPolygon, public COutput {
Contoh :
// multiple inheritance
#include <iostream.h>
class CPolygon {
protected:
int width, height;
public:
void set_values (int a, int b)
{ width=a; height=b;}
};
class COutput {
public:
void output (int i); };
void COutput::output (int i) {
cout << i << endl; }
class CRectangle: public CPolygon, public COutput {
public:
int area (void)
{ return (width * height); }
};
class CTriangle: public CPolygon, public COutput {
public:
int area (void)
{ return (width * height / 2); }
};
int main () {
CRectangle rect;
CTriangle trgl;
rect.set_values (4,5);
trgl.set_values (4,5);
rect.output (rect.area());
trgl.output (trgl.area());
return 0;
}
Output :
20
10
10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar